Kali ini kita akan mengidentifikasi cara membedakan nyamuk jantan dan nyamuk betina secara detail. Pembahasan ini penting, karena seperti pada bahasan sebelumnya, bahwa hanya nyamuk betinalah yang menggigit manusia. Jadi, yang perlu diwaspadai hanyalah nyamuk betina. Melalui gigitan nyamuk betina inilah yang menyebabkan berbagai penyakit.
Untuk membedakan nyamuk jantan dan nyamuk betina, ada beberapa cara yang bisa dilakukan secara praktis. Cara-cara untuk membedakan keduanya adalah sebagai berikut:
Bentuk Tubuh
Tubuh nyamuk tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, dada, dan perut. Pada bagian kepala terdapat sepasang mata majemuk dan antena yang berbulu. Alat mulut nyamuk betina tipe penusuk-pengisap (piercing-sucking) dan termasuk lebih menyukai manusia (anthropophagus), sedangkan nyamuk jantan bagian mulut lebih lemah sehingga tidak mampu menembus kulit manusia, karena itu tergolong lebih menyukai cairan tumbuhan (phytophagus). Nyamuk betina mempunyai antena tipe-pilose , sedangkan nyamuk jantan tipe plumose .
Dilihat dari ukuran tubuhnya, nyamuk jantan umumnya lebih kecil jika dibandingkan dengan nyamuk betina.
Bunyi/Suara Nyamuk
Suara nyamuk dimalam hari, seakan seperti helicopter yang terbang di dekat telinga, sangat mengganggu. Dalam sebuah penelitian oleh tim peneliti dari Cornell University di New York merekam suara dengung nyamuk. Nyamuk menghasilkan suara dengung dengan mengepakkan sayapnya dengan kecepatan berbeda per detik.
Frekuensi suara sayap nyamuk jantanberkisar dari 550-650 Hz, sedangkan nyamuk betina kisaran 350-450 Hz (atau kepakan sayap per detik).
Nyamuk biasanya berdengung secara berpasangan. Hampir 70 pasangan mengepakkan sayap dengan kecepatan atau frekuensi dasar, sehingga terdengar harmonis dan saling mencocokkan dengan cara tertentu. Pada nyamuk Aedes Aegypti, pejantan mengubah kecepatan sayapnya 2 kali frekuensi awal untuk mencocokkan harmonisasi dengan betina. Bila pasangan nyamuk ini cocok, maka akan menghasilkanduet kawin sekitar 1.200 Hz.
Bunyi yang yang dihasilkan oleh nyamuk menandakan keinginan untuk kawin. Dan kecocokan antara frekuensi bunyi nyamuk jantan dan nyamuk betina (sekitar 1.200 hz), menandakan bahwa kedua nyamuk itu sejodoh/cocok untuk kawin. Apabila frekuensi suaranya tidak cocok, maka tidak akan terjadi perkawinan. Peneliti memperkirakan, dengung kepakan sayap ini merupakan bentuk seleksi seksual yang digunakan nyamuk betina untuk menguji tingkat kebugaran nyamuk jantan sebelum kawin.
Aktivitasnya
Aktivitas nyamuk jantan dengan nyamuk betina sangat berbeda. Aktivitas yang dimaksud disini adalah aktivitas dalam menghisap darah. Hanya nyamuk betina saja yang menggit manusia, sedangkan nyamuk jantan tidak. Nyamuk betina menggigit dan menghisap darah bukan untuk memperoleh makanan, tetapi hanya untuk memberikan nutrisi bagi telur-telurnya.
Sumber
Untuk membedakan nyamuk jantan dan nyamuk betina, ada beberapa cara yang bisa dilakukan secara praktis. Cara-cara untuk membedakan keduanya adalah sebagai berikut:
Bentuk Tubuh
Tubuh nyamuk tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, dada, dan perut. Pada bagian kepala terdapat sepasang mata majemuk dan antena yang berbulu. Alat mulut nyamuk betina tipe penusuk-pengisap (piercing-sucking) dan termasuk lebih menyukai manusia (anthropophagus), sedangkan nyamuk jantan bagian mulut lebih lemah sehingga tidak mampu menembus kulit manusia, karena itu tergolong lebih menyukai cairan tumbuhan (phytophagus). Nyamuk betina mempunyai antena tipe-pilose , sedangkan nyamuk jantan tipe plumose .
Dilihat dari ukuran tubuhnya, nyamuk jantan umumnya lebih kecil jika dibandingkan dengan nyamuk betina.
Bunyi/Suara Nyamuk
Suara nyamuk dimalam hari, seakan seperti helicopter yang terbang di dekat telinga, sangat mengganggu. Dalam sebuah penelitian oleh tim peneliti dari Cornell University di New York merekam suara dengung nyamuk. Nyamuk menghasilkan suara dengung dengan mengepakkan sayapnya dengan kecepatan berbeda per detik.
Frekuensi suara sayap nyamuk jantanberkisar dari 550-650 Hz, sedangkan nyamuk betina kisaran 350-450 Hz (atau kepakan sayap per detik).
Nyamuk biasanya berdengung secara berpasangan. Hampir 70 pasangan mengepakkan sayap dengan kecepatan atau frekuensi dasar, sehingga terdengar harmonis dan saling mencocokkan dengan cara tertentu. Pada nyamuk Aedes Aegypti, pejantan mengubah kecepatan sayapnya 2 kali frekuensi awal untuk mencocokkan harmonisasi dengan betina. Bila pasangan nyamuk ini cocok, maka akan menghasilkanduet kawin sekitar 1.200 Hz.
Bunyi yang yang dihasilkan oleh nyamuk menandakan keinginan untuk kawin. Dan kecocokan antara frekuensi bunyi nyamuk jantan dan nyamuk betina (sekitar 1.200 hz), menandakan bahwa kedua nyamuk itu sejodoh/cocok untuk kawin. Apabila frekuensi suaranya tidak cocok, maka tidak akan terjadi perkawinan. Peneliti memperkirakan, dengung kepakan sayap ini merupakan bentuk seleksi seksual yang digunakan nyamuk betina untuk menguji tingkat kebugaran nyamuk jantan sebelum kawin.
Aktivitasnya
Aktivitas nyamuk jantan dengan nyamuk betina sangat berbeda. Aktivitas yang dimaksud disini adalah aktivitas dalam menghisap darah. Hanya nyamuk betina saja yang menggit manusia, sedangkan nyamuk jantan tidak. Nyamuk betina menggigit dan menghisap darah bukan untuk memperoleh makanan, tetapi hanya untuk memberikan nutrisi bagi telur-telurnya.
Sumber
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Education /
Trick and Tips
dengan judul Cara Membedakan Nyamuk Jantan dengan Nyamuk Betina. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://cybershaper.blogspot.com/2013/01/cara-membedakan-nyamuk-jantan-dengan.html?m=0. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Thursday, January 31, 2013
Belum ada komentar untuk "Cara Membedakan Nyamuk Jantan dengan Nyamuk Betina"
Post a Comment