Palembang (ANTARA News) - Teknologi `smartphone` (telepon pintar) mempermudah pembayaran parkir secara elektronik pada pusat perbelanjaan.
"Para petugas parkir elektronik yang bergerak menggunakan peralatan berupa smartphone, jadi data kendaraan pengunjung tidak mesti diperoleh dari petugas yang ada di pos pintu keluar," ujar kata Manajer Operasional Gedung PalembangIndah Mal Kausar, di Palembang, Jumat.
Ia melanjutkan, dengan menggunakan peralatan smartphone itu maka pihak ketiga yang dipercayakan mengelola parkir akan mensiagakan petugas tambahan di luar pos.
Petugas itu dapat memotong antrian denganmenawarkan kemudahan berupa pembayaran secara langsung dengan dibekali alat printer portabel. Sehingga, ketika kendaraan melewati pos parkir dapat melalui saja karena semua urusan pembayaran telah terselesaikan sebelumnya.
"Pemilik kendaraan tinggal menunjukkan kertas bukti parkir, lantas pitur pada smartpphone akan membaca barkode secaraotomatis. Sehingga dapat diketahui berapa yang harus dibayar berdasarkan lamanya parkir," ujarnya.
Ia menambahkan, pengoperasionalan metode itu telah dilakukan beberapa waktu lalu, namun perlu disosialisasikan ke warga Palembang mengingat sejumlah pengunjung mall masih enggan membayar melalui petugas di luar pos parkir.
"Ada yang kekhawatirannya berlebihan dan menolak ketika ditawari membayar oleh petugas yang mendatangi. Alasannya karena berpikir hal ini ilegal, padahal untuk mempermudah dan mengurangi antrian kendaraan terutama di saat hari libur," ujarnya.
Penggunaan pencatatan parkir secara elektronik telah berlaku di sejumlah kota-kota besar. Palembang yang berkembang ke arah metropolitan pun tak luput dengan teknologi itu.
Perhitungan biaya parkir didasarkan lamanyapengunjung memarkir kendaraan roda dua atau roda empatnya.
Kelipatan biaya akan dilakukan setiap jam, yakni dengan penambahan Rp1.000 hingga Rp2.000. Namun, dalam penerapan itu, kerapterjadi penyalagunaan karena petugas pos yang "nakal" melakukan asal "tembak", padahal lama memarkir kendaraan belum melewati batas kelipatan harga.
"Justru dengan menerima pelayanan petugasdi luar pos akan mencegah kecurangan, karena pengendara yang sedang menunggu antri keluar mal akan ditunjukkan jumlah rupiah yang harus dibayar karena produk smartphone yang digunakan petugas telah diinstalasi terlebih dahulu," katanya.
"Para petugas parkir elektronik yang bergerak menggunakan peralatan berupa smartphone, jadi data kendaraan pengunjung tidak mesti diperoleh dari petugas yang ada di pos pintu keluar," ujar kata Manajer Operasional Gedung PalembangIndah Mal Kausar, di Palembang, Jumat.
Ia melanjutkan, dengan menggunakan peralatan smartphone itu maka pihak ketiga yang dipercayakan mengelola parkir akan mensiagakan petugas tambahan di luar pos.
Petugas itu dapat memotong antrian denganmenawarkan kemudahan berupa pembayaran secara langsung dengan dibekali alat printer portabel. Sehingga, ketika kendaraan melewati pos parkir dapat melalui saja karena semua urusan pembayaran telah terselesaikan sebelumnya.
"Pemilik kendaraan tinggal menunjukkan kertas bukti parkir, lantas pitur pada smartpphone akan membaca barkode secaraotomatis. Sehingga dapat diketahui berapa yang harus dibayar berdasarkan lamanya parkir," ujarnya.
Ia menambahkan, pengoperasionalan metode itu telah dilakukan beberapa waktu lalu, namun perlu disosialisasikan ke warga Palembang mengingat sejumlah pengunjung mall masih enggan membayar melalui petugas di luar pos parkir.
"Ada yang kekhawatirannya berlebihan dan menolak ketika ditawari membayar oleh petugas yang mendatangi. Alasannya karena berpikir hal ini ilegal, padahal untuk mempermudah dan mengurangi antrian kendaraan terutama di saat hari libur," ujarnya.
Penggunaan pencatatan parkir secara elektronik telah berlaku di sejumlah kota-kota besar. Palembang yang berkembang ke arah metropolitan pun tak luput dengan teknologi itu.
Perhitungan biaya parkir didasarkan lamanyapengunjung memarkir kendaraan roda dua atau roda empatnya.
Kelipatan biaya akan dilakukan setiap jam, yakni dengan penambahan Rp1.000 hingga Rp2.000. Namun, dalam penerapan itu, kerapterjadi penyalagunaan karena petugas pos yang "nakal" melakukan asal "tembak", padahal lama memarkir kendaraan belum melewati batas kelipatan harga.
"Justru dengan menerima pelayanan petugasdi luar pos akan mencegah kecurangan, karena pengendara yang sedang menunggu antri keluar mal akan ditunjukkan jumlah rupiah yang harus dibayar karena produk smartphone yang digunakan petugas telah diinstalasi terlebih dahulu," katanya.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori News
dengan judul Teknologi "smartphone" permudah parkir kendaraan. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://cybershaper.blogspot.com/2013/01/teknologi-smartphone-permudah-parkir.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Saturday, January 26, 2013
Belum ada komentar untuk "Teknologi "smartphone" permudah parkir kendaraan"
Post a Comment