Peretas situs presidensby.info yangtelah tertangkap pihak kepolisian terancam bisa mendekam di kurungan penjara paling lama 12 tahun dengan tambahan denda Rp 12 miliar.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto kepada detikINET , Selasa(29/1/2013).
"Pelaku bisa dikenakan pasal 35 UU ITE No. 11/2008, karena orang yang dimaksud telahdianggap dengan sengaja dan tanpa hak memanipulasi, merubah, merusak, dan lainnya. Ancamannya diatur di pasal 51 ayat 1 maksimal penjara 12 tahun dan denda maksimal Rp 12 miliar," papar Gatot.
Seperti diketahui, pihak kepolisian telah mengamankan seorang hacker yang meretas situs www.presidensby.info . Situs Presiden SBY ini sempat diusili oleh pelaku dengan meninggalkan identitas sebagai Jember Hacker.
Hacker yang kemudian diketahui bernama Wildan itu diamankan petugas dari Bareskrim Mabes Polri di sebuah warnet di Jember.
Situs www.presidensby.info pada Rabu (9/1/2012), diketahui sempat dipermak olehperetas. Pelaku meninggalkan jejak dengan menuliskan diri sebagai Jember Hacker Team.
Namun menurut pelacakan yang dilakukan Id-SIRTII, lokasi IP Address dan DNS pelaku bukan dari Indonesia. Melainkan dari Texas, Amerika Serikat.
Memang, meski terlacak dari Negeri Paman Sam. Bisa saja pelaku juga masih orang Indonesia yang memalsukan IP-nya ke negara lain. Hal itu tentunya biasa dilakukan para peretas untuk mengaburkan jejak.
Kementerian Kominfo sendiri ikut menyambut tertangkapnya peretas tersebut."Kami menyambut baik upaya aparat yang tidak terlalu lama menangkap yang meretas. Ini menjadi pelajaran bagi siapapun, jangan sembarangan melanggar ketentuan-ketentuan yang dilarang di UU ITE," kata Gatot.
Sumber : http://m.detik.com/inet/read/2013/01/29/132714/2155162/323/
Demikian disampaikan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto kepada detikINET , Selasa(29/1/2013).
"Pelaku bisa dikenakan pasal 35 UU ITE No. 11/2008, karena orang yang dimaksud telahdianggap dengan sengaja dan tanpa hak memanipulasi, merubah, merusak, dan lainnya. Ancamannya diatur di pasal 51 ayat 1 maksimal penjara 12 tahun dan denda maksimal Rp 12 miliar," papar Gatot.
Seperti diketahui, pihak kepolisian telah mengamankan seorang hacker yang meretas situs www.presidensby.info . Situs Presiden SBY ini sempat diusili oleh pelaku dengan meninggalkan identitas sebagai Jember Hacker.
Hacker yang kemudian diketahui bernama Wildan itu diamankan petugas dari Bareskrim Mabes Polri di sebuah warnet di Jember.
Situs www.presidensby.info pada Rabu (9/1/2012), diketahui sempat dipermak olehperetas. Pelaku meninggalkan jejak dengan menuliskan diri sebagai Jember Hacker Team.
Namun menurut pelacakan yang dilakukan Id-SIRTII, lokasi IP Address dan DNS pelaku bukan dari Indonesia. Melainkan dari Texas, Amerika Serikat.
Memang, meski terlacak dari Negeri Paman Sam. Bisa saja pelaku juga masih orang Indonesia yang memalsukan IP-nya ke negara lain. Hal itu tentunya biasa dilakukan para peretas untuk mengaburkan jejak.
Kementerian Kominfo sendiri ikut menyambut tertangkapnya peretas tersebut."Kami menyambut baik upaya aparat yang tidak terlalu lama menangkap yang meretas. Ini menjadi pelajaran bagi siapapun, jangan sembarangan melanggar ketentuan-ketentuan yang dilarang di UU ITE," kata Gatot.
Sumber : http://m.detik.com/inet/read/2013/01/29/132714/2155162/323/
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Anonymous /
News
dengan judul Peretas Situs SBY Terancam Penjara 12 Tahun & Denda Rp 12 Miliar. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://cybershaper.blogspot.com/2013/01/peretas-situs-sby-terancam-penjara-12.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Wednesday, January 30, 2013
Belum ada komentar untuk "Peretas Situs SBY Terancam Penjara 12 Tahun & Denda Rp 12 Miliar"
Post a Comment